Thursday, November 22, 2012

For You

Ketika tunas ini tumbuh
serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi bersatu dalam jubah berpautan
 Tangan kita terikat… Lidah kita menyatu…
Maka setiap apa yang terucap adalah sabda pendita ratu.
Hahhh... Di luar itu pasir… Di luar itu debu…
Hanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak ada.
Tapi kita tetap menari, menari cuma kita yang tahu.
Jiwa ini tandu… Maka duduk saja…
Maka akan kita bawa ... Semua… Karena kita adalah satu.

No comments:

Post a Comment