Friday, January 4, 2013

Sore


Iseng foto diatas rumah :p


With Alfa (Adikku)






Read More..

Tuesday, December 11, 2012

Langit Ke-7


Kamu Percaya Takdir?
Cerita: Unik, lucu, sedih.
Bikin dada sesek

Liat Trailer nya disini :p

Read More..

Sunday, December 9, 2012


Baca ini membuat air mata keluar:')

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil…… Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba.. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu….

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”
Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..
Ketika kamu menjadi gadis dewasa…..Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan….
Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu……

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:
“Ya Allah, ya Tuhanku …..Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..
Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..
Read More..

Saturday, December 8, 2012

Lintang & Fidoh (dikosan Lintang)
Foto jaman kelas 1 dimana rambut penulis masih berponi :p. Tapi sekarang gak berponi lagi. Ini dia yang gak berponi :p





Read More..

Thursday, December 6, 2012

Read More..

Capek Sekolah


Bijak : Renungan malam ini =.="
(postingan ini terutama buat para pelajar, pencari nilai, atau kalo bukan pelajar juga gak apa2)

Apa motivasi kalian sekolah?

Guru-guru saya sering bilang, biar saya dan teman-teman saya gak nyontek pas ulangan, ‘sekolah itu bukan cari nilai, tapi cari ilmu’. Tapi saya rasa, bagi beberapa guru kalimat ini cuma jadi sekedar pajangan biar guru-guru itu layak disebut guru. Karena kan gak etis juga kalo guru bilang ‘sekolah itu gak cari ilmu, nak. sekolah itu cari nilai. biar lulus’. Tapi sebenarnya ada juga sih guru yang terang-terangan bilang ‘ayo anak-anak, kalo mau les di tempat saya, nanti saya kasih naskah soal buat ulangan harian minggu depan. jadi nilai kalian bisa bagus’ (tentunya ngomongnya secara halus, nggak blak-blakan seperti contoh).

Sebagian teman saya bilang, sekolah itu buat cari kerja. Kita belajar integral, pertidaksamaan, biosfer, perluasan kalimat, tenses, semua itu biar kita nanti bisa lulus, terus dapat ijazah, biar gampang dapat universitas, lalu gampang dapat kerja. Bahkan ada anak SD yang bilang begini ‘pokoknya saya nanti kalo kuliah cuma cari gelar doang, lalu kerja!’ (kayaknya sih anak ini belum mudeng sih waktu bilang gitu, dan saya harap semoga dia ngomong gitu karena emang belum mudeng).

Saya juga berpikir kaya gitu.

Kalo saya sekolah, saya mikirnya cuma gimana biar kalo ada ulangan nilai saya bagus. Pikiran kayak gitu nggak salah sih. Yang salah adalah kadang saya nggak mikirin gimana caranya. Saya gak peduli nantinya saya bener-bener paham materi ini apa enggak, yang penting nilai saya bagus (atau dengan kata lain, gapapa deh nyontek).

Mungkin pada saat sekarang, kita belum nyadar hal seperti ini itu bener apa salah. Toh sejauh ini, sebagai murid, yang datang ke sekolah untuk cari nilai dan bukan cari ilmu, kita baik-baik saja. Tapi apa benar kita baik-baik saja?

Pernah gak kalian capeeeeeek banget sekolah? Pengen bolos, pengen gak ada PR, pengen liburan. Pernah gak kalian pikir sekolah itu gak ada gunanya? Atau kalian merasa program fullday itu gak guna? Pernah gak kalian mikir kenapa kalian ambil bimbel yang biayanya ngalahin SPP sekolah, padahal kalian udah sekolah?

Sebenernya, kita gak baik-baik aja. Kita, pelajar (terutama yang udah kelas XII kayak saya, kayak kita), capek. Jenuh. Bosen sekolah. Kadang kita sekolah cuma biar orang tua gak bingung. Kadang kita sekolah cuma pengen ketemu teman. Kebanyakan kita sekolah, tiap pagi ke sekolah, cuma karena ‘anak-anak seumuran saya mah normalnya sekolah’. Atau kita ke sekolah karena aneh kalo kita gak sekolah.

Nggak teman, kita nggak baik-baik aja.

Kita capek, bosan, jenuh.

Tapi pernah gak kita kepikiran, bahwa semua keadaan tidak baik-baik saja itu, kemungkinan besar (baru kemungkinan, karena aku gak tahu salah apa enggak) disebabkan oleh cara pandang kita yang salah terhadap sekolah? Karena motivasi kita yang keliru?

Pernah gak kamu pergi ke sekolah buat belajar? Karena kamu pengen bisa suatu ilmu?

Jujur deh, pasti pernah. Tapi gak sering. Paling semangat saya ke sekolah karena pengen belajar bahasa asing, karena ada pelajaran penjas, dan karena ada pelajaran seni budaya yang kadang membahas tentang masakan. Cuma ada beberapa hari dari entah sudah berapa ribu hari yang kita habiskan buat sekolah.

Bagi kita sekarang, sekolah bukan lagi tempat kita mencari ilmu, mencari jawaban atas ketidaktahuan, tapi cuma sekedar sistem yang harus kita lewati untuk bisa masuk ke sistem lain yang sama anehnya agar kita dapat uang atau diakui masyarakat (baca: sekolah cuma tempat buat menghabiskan waktu agar kita bisa masuk univ dan dapat kerja biar punya uang dan agar gak dijelek-jelekin tetangga atau saudara).

Dan itu semua, sebenarnya, bukan apa yang kita mau! (Kamu mau tujuan kamu sekolah bertahun-tahun buang waktu buang biaya buang energi sebenarnya cuma biar tetangga atau saudara kamu gak bisa jelek-jelekin kamu?)

Teman, kita sebenarnya lebih baik dari sekedar ‘pencari nilai’. Kita bukan cuma anak-anak yang buang waktu selama 22 tahun mencari angka 9 di rapor atau 4 di IPK. Kita sebenarnya punya hasrat untuk pengetahuan. Kita ingin tahu sesuatu, kita ingin pengetahuan baru. Kita ingin tahu kenapa burung bisa terbang, atau bagaimana hubungan antara permintaan dan penawaran dalam pasar. Kita ingin tahu bedanya komunisme dan demokrasi. Dan kita masuk sekolah karena kita ingin mendapat jawaban dari semua itu. Atau setidaknya sesuatu yang mendekati jawaban. Karena kita ingin tahu! Kita ingin tahu, bukan nilai.

Dan saat kita punya motivasi ini dalam diri kita, kita gak akan malas sekolah. Gak akan capek sekolah. Kita sudah membebaskan diri kita dari belenggu sistem yang memenjarakan kita sejak pagi sampai sore lima hari seminggu hanya untuk dua angka sakti di rapor (maksudnya jumlah). Kita bebas.

Motivasi ini yang hilang dari kita teman, dari saya. Sekarang kalo fullday di sekolah (padahal itu pulangnya cuma jam setengah 5) pikiran saya malah ke Selena Gomez. Semoga kalian masih punya motivasi ya. Tapi kalau motivasi kalian juga hilang, saya ada rencana untuk menumbuhkan semangat ini lagi. Mungkin telat ya, secara saya udah kelas XII SMA, tapi gapapa, daripada enggak. Mau ikut? tapi kemungkinan besar semangat ini belum bisa tumbuh sempurna waktu UN nanti.
Read More..

12 alasan mahasiswa ga lulus kuliah (I think it's so funny hahahhah)


Jika dilihat dari hitungan hari (baca: alasan) ini, sebenarnya bukan salah sang mahasiswa bila ia tidak lulus ujian, karena belajar pun ia tidak sempat… Tahukah anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa… Mari kita hitung!

1. Hari Minggu52 hari dalam setahun. Anda pasti tahu bahwa hari minggu itu adalah hari istirahat. Hari tersisa tinggal 313.

2. Hari Libur (Nasional maupun internasional)Kurang lebih terdapat 13 hari libur dalam setahun, misalnya tahun baru, natal, dsb… Hari tersisa tinggal 300.

3. Libur KuliahJelas semua mahasiswa akan libur dan tidak akan kuliah. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari. Hari tersisa tinggal 240.

4. Tidur Yang paling baik adalah 8 jam sehari untuk kesehatan, jadi 120 hari terpakai. Hari tersisa tinggal 120.

5. BeribadahPaling tidak 1 sampai 2 jam perhari kita beribadah, kita alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 95.

6. BermainHal yang paling baik untuk kesegaran dan kesehatan adalah bermain. Paling tidak memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari tersisa tinggal 80.

7. MakanSekurang-kurangnya selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan atau minum, hilang lagi 30 hari. Hari tersisa tinggal 50

8. BerbicaraJangan lupakan, bahwa manusia adalah mahluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain. Kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 hari terpakai lagi. Hari tersisa tinggal 35.

9. SakitKitapun bisa sakit, baik ringan maupun berat. Itupun `kalau’ sakit, paling tidak 5 hari dalam setahun sudah cukup mewakili. Hari tersisa tinggal 30.

10. UjianUjian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester. Berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian. Hari tersisa tinggal 6.

11. RefreshingUntuk menyegarkan pikiran, refreshing itu perlu. Nonton dan jalan-jalan paling tidak menghabiskan waktu 5 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 1.

12. Ulang Tahun. Satu hari yang sisa itu khan HARI ULANG TAHUN….!!!Masa’ harus belajar, sih?

(bena kribo)
Read More..

Nasi Goreng Dadakan

Selesai makan langsung saya post.


Hari ini saya pulang les, dan nyari makanan kedapur, saya liat ada ayam kecap sama jamur tepung. karena saya bosen makan ayam, jadi saya masak nasi goreng deh. Sebenernya saya capek banget tapi kalo urusan masak saya gak pernah capek :p. Ini masakan saya. wkwkkwkw


Nasi Goreng ala Chef Fidoh


Itu dimasakannya saya tambah Bakso sama udang biar lebih spesial :p


Bakso Goreng & Udang Goreng Tepung

jarang-jarang ya saya nge-post soal masak memasak. Soalnya setiap masak saya selalu lupa untuk ngambil foto nya. Tapi kalo tadi saya keinget untuk ambil fotonya dan di post di blog :p.


Udah deh itu aja yg mau saya ceritain, daaaahhh~


Read More..

Wednesday, December 5, 2012

Nita, Fidoh, Rafiqa, Rifka dan Revina

Liat deh di foto ini saya yg paling pendek -_-. kenyataannya gak gitu kok, ini karena pas foto kawan-kawan saya pada jinjit, jadi saya yang paling pendek. 
Read More..
Revina, Fidoh And Fiska :)
Read More..